Radio on trip, playback repeated playlist makes pop scene perishable. Desperate for fresh soundscape
“At Changi where they said ‘re-timed’ instead of ‘delayed’…” via @NajwaShihab. Fancy rephrase of ‘ngetem’. #localization
Memang sempat terbesit, tak berpikir masa depan atau lupakan yang telah lewat itu karakter yang tercermin lewat bahasa (?)
Bahasa kita sederhana tak ada lampau-kini, gender benda, tapi istimewanya kaya imbuhan, ada kata ulang | @komar_hidayat
Harus akui ada reduksi lewat gencarnya lagu alay: versi cepat saji warna #malaccastrait. Tapi yang berharga tak hilang
Saya pun melanggengkan hierarkis di akademika tadi dengan tanpa mention, mengingat surat lulus dan ijazah #thesis belum diambil :D
@kramput “beberapa” kurang terima dipanggil “Bule”, entah siapa yang beri tahu, dipikirnya itu rasial seperti halnya “Negro”
Supaya banyak yang bisa ikut nyobek *kenangan almanak sobek & peruntungan* @itshaneey: 1 kalender cukup, kenapa ada berderet? (@ Soto jatmi)
OMG EsTeh DuaGelas really comes to life! The band sings pseudo-Malay pop “Gara-Gara Kamu” flawlessly. Satire-parody! (laugh or #facepalm?)
It has been quite long since I was mentioning out each other with initials. [been told that it was small part of western habit on being egalitarian]