B
OB James menemukan kembali rasa & pendekatan yang berbeda serta tangga nada yang hipnotik untuknya. Lewat pertemuannya dengan Idang Rasjidi di sebuah studio Jakarta, James disegarkan kembali ingatannya akan melodi spesifik Sunda-Jawa-Bali. Solo piano Bob James pada nomer “Paddy Field” berperan sebagai bridge lagu bertema etnik yang direkamnya tahun 1991. Dalam proyek silamnya tersebut, ia juga mem-blok rhythm di belakang, memainkan tema pentatonik Pelog. Menghidupkan kembali tema rekamannya dengan Karimata tersebut, pada konser Minggu malam (11/12/05), ia berbagi panggung dengan Idang dalam improvisasi saat diminta penonton untuk naik lagi ke pentas.

***

Begitu namanya diumumkan, intro “Restoration” yang khas langsung diperdengarkan Nathan East (bass), Jack Lee (gitar elektrik), dan Lewis Pragsam (drum) yang telah lebih dahulu berada di panggung. Bob James segera ambil bagian memainkan intro pada baris-baris tinggi grand piano akustik yang diletakkan di sebelah kiri tempat East berdiri. Sepanjang jalannya konser memang keduanya terlihat sangat bersenyawa: partner crime in music scene . Sebagai rekanan, kebersamaan mereka memang telah berjalan lama. Malam itu pun komposisi East yang direkam dalam grup Fourplay, “101 Eastbound”, dimainkan dengan tak lupa menonjolkan pula vokal Nathan East. Bagi East sendiri, lagu tersebut diinspirasikan pengalaman pribadi: kereta yang selalu lewat di depan rumahnya dan menjadi penanda rekaman awalnya sebagai Fourplay.

Sebelum lagu itu dimainkan masih ada dua komposisi berjudul "The Jody Grind” dan “Restless” Nomer “Restless” masih memberi ruang khusus buat kombinasi scat vocal -bass. Hanya saja solo East dimunculkan sebagai siulan. East-James ‘bermain-main' dengan saling membalas, putaran melodi pemain yang satu benar-benar diikuti dengan tepat oleh pemain yang kedua. Alhasil, terjadi persaingan di antara keduanya untuk saling mempersulit lawan mainnya. Seolah berolok-olok, East pun tidak canggung mengimbangi hingga ke dawai B (yang terendah di gitar bass-nya) untuk mengikuti permainan James di tuts-tuts rendah (yang juga mentok di B). Ini sekaligus mendemonstrasikan kemampuan vokal East untuk ber- scat mengikuti gitar bass-nya hingga ke artikulasi yang rendah.

Walapun mempengaruhi nuansa keseluruhan, kehadiran dua anggota Fourplay dalam konser ini bukan berarti menutupi tema personal Bob James. Lagu "The Jody Grind” (karya Horace Silver) tadi misalnya, direkam dalam album proyek trio prestisius James: “Straight Up”. Di album inipun ia bermain dalam formasi standar tanpa lupa meninggalkan jejaknya selama merekam aneka album pop jazz. Malam itupun potongan-potongan jejak yang sama dapat Anda dengar: improvisasi ala James dan kemampuan tulis lagunya yang konseptual. Karyanya, “Angela”, yang menjadi tema sitcom Danny Devito, “Taxi”, juga dibawakan malam itu. Selain pernah diputar serinya di Indonesia, ia pernah pula membawakan nomer yang sama saat singgah di Jamz Jakarta lebih dari 10 tahun lalu.

Penonton yang hadir juga berkesempatan mendengar penampilan live perdana dari “Endless Time” dimana East menyanyikan liriknya. Lagu tersebut diambil dari album “Angels of Shanghai”. Proyek ini melibatkan Pragsam (Malaysia) dan Jack Lee (gitaris asal Korea yang lama tinggal di Amerika). Selain itu, yang menjadi fitur konser mereka adalah kehadiran Gita Wiryawan (yang tidak lain terlibat sebagai penyelenggara: Omega Pacific) memainkan satu komposisi yang direkamnya bersama James.

***

Pembuka konser di Hotel Shangrilla tersebut adalah Idang Rasjidi yang membawa serta Tompi (vokal), Edi Syahroni (drum), Ilyas Muhaji (bass), dan Nanda (gitar). Mereka diantaranya membawakan “You Light My Fire” dan “Come Together” (Beatles); lebih dalam suasana jam session soul tanpa arransemen fix.

appears in: http://www.wartajazz.com/news/


This page is powered by Blogger    Powered by VLSI