|
||||||
|
*** Akhir tahun adalah salah satu waktu yang dipilih kebanyakan orang
untuk memperbaiki komitmennya lewat resolusi-resolusi baru.
Bandung Jazz Statement (BJS) (25/12/04) juga punya
resolusi sendiri: mengumpulkan musisi-musisi Bandung rutin tiap tahun.
Dimulai tahun ini, Klab Jazz memotori dikumpulkannya musisi-musisi jazz
Bandung untuk berkonser di satu tempat. Line up penampil terdiri dari
sejumlah pemain yang sibuk manggung rutin di café, sebagai session
player untuk musisi pop, maupun debutan yang sudah mulai unjuk
kebolehan. Di tengah kesibukannya mereka menyempatkan diri tampil membuat
statement-nya di BJS.
Imel Rosalin (piano) yang tengah sibuk untuk
persiapan rilis albumnya sempat tampil membawakan sejumlah nomer seperti
“Bluesette” hingga “Santa Claus is Coming to Town”. Kesibukan album Imel
yang menyusul rilis “Di Ladang Stroberi” (2001) direncanakan berjudul “#1;
I’m on My Way” dan sedang menunggu mixing selesai. Direkam dengan
live rhythm section di rumahnya di Lembang, album ini akan
menampilkan jazz standard juga dengan vokal Imel. Selain Rudi
Aru (ac. bass) dan Ari Aru (drums), rekan
mainnya sejak lama, rekaman standard ini juga melibatkan Oele
Pattiselano (gitar), pianis Imam Pras, dan
violis Ammy. Dua yang terakhir tampil pula dalam konser
BJS malam itu.
Konser BJS bisa dilihat sebagai pagelaran guru-murid. Walaupun sama-sama terus belajar, Imam Pras dan Rudi Aru boleh dibilang turut menjadi guru sejumlah musisi Bandung generasi ini. Kegiatan mingguan Klab Jazz juga menyertakan klinik di sejumlah hari dengan bimbingan Aru dan Pras. Kali ini Imam Pras bisa tampil penuh dalam format quartet untuk yang mengenalnya lebih banyak sebagai pengajar. Terakhir ia terlibat di pementasan musik kontemporer di TIM. Krishnan Mohamad (nylon strings guitar) yang juga sempat mengisi rutin klinik gitar juga tampil malam itu dalam format trio, sebelumnya ia aktif di musik klasik dengan resital tunggal di CCF (Bandung) dan Erasmus Huis (Jakarta). Michelle Efferin (piano) yang kini berdomisili di Bandung menyempatkan tampil di tengah-tengah libur studinya di The Australian Institute of Music. Di tengah liburannya tahun lalu ia juga sempat berkonser di Bandung bersama Dewa Budjana dan Imel & Friends (Hotel Preanger, 29/01/04). Saat ditanya tentang proyek-proyek musiknya, ia menjawab bahwa liburannya akan berakhir Februari dan ia akan membuat demo komposisi sendiri sekembalinya ke sana.
*** Acara kolektif yang berlangsung pukul 16.00 – 23.00 ini didukung silaturahmi penggiat aktivitas kesenian di Bandung: Tobucil, sekolah musik Melodia, Atmosphere resort café (venue jazz baru di Bandung), dan Klab Jazz sendiri. Klab Jazz kali terakhir mengorganisir “jazzsphere @artspace” dengan mengundang simakDialog (02/10/04). Gaung komunitas-komunitas seperti ini yang dibuktikan dengan (salah satunya) penyelenggaraan pertunjukan dapat dilihat dari yang sudah berjalan selama ini: ada Jakarta Jazz Society, Bali Jazz Forum, Batam Jazz Forum, Jogja Jazz Club, Jazz C Two Six, Makassar Jazz Society dll., tinggal kemudian ujian waktu yang turut di belakangnya. Bentuk partisipasi ‘sukarela’ ternyata jamak pada festival-festival
rutin/annual di luar negeri. Banyaknya masyarakat yang menjadi event
volunteer dapat ditemui selama WartaJazz.com mengawal
Krakatau tur di Amerika Utara. Kegiatan relawan yang informal ini
melibatkan pula aktivitas keluarga (hingga
anak-anak). (*/Arif
Kusbandono/Wartajazz.com)
Link terkait:
|
|
||||
Copyright © 1996-2004
WartaJazz.com All right reserved Dilarang mengutip, memperbanyak atau memanipulasi isi website ini tanpa izin tertulis dari WartaJazz.com Comments, Suggestion and Feedback send to info@wartajazz.net |
||||||